Jumat, 06 Juni 2008

Master Saeho | SELF | Kendalikan Stress | Ali Akbar

Master Saeho
Art of Chikung
Kendalikan Stres

Minggu, 7 Agustus 2005
Di kalangan etnis China dikenal satu teknik pelatihan yang dipercaya mampu menyeimbangkan yin dan yang dalam tubuh bernama Art of Chikung. Bila Chikung dilakukan dengan penuh kesungguhan dan rutin, pengalaman menunjukkan mereka bisa hidup sehat dan bahagia sepanjang umurnya.

Manfaat dari olah tubuh Chikung itu, kini mulai ditularkan lewat Master Saeho, Ketua Dewan Guru Seni Pemberdayaan Energi Art of Chikung yang buka praktik di Jalan Kutilang VII Blok M/11, Bintaro Jaya dan Jalan Asem II, Cipete, Jakarta Selatan. Dalam memberi pelatihan, Master Saeho selalu menerapkan konsep hidup sehat Art of Chikung. Konsep-konsep tersebut meliputi pengendalian makan, latihan pernapasan, fisik dan meditasi.

Ia menjelaskan, tubuh chi merupakan fondasi tubuh yang merupakan akar kesehatan dan umur panjang (longevity). Sementara, energi yin adalah sumber kehidupan dan memungkinkan tumbuhnya yang atau tiba-tiba meningkat, perubahan akan tampak pada tubuh yang.

"Jika berlangsung ketidakseimbangan antara dua komponen tubuh itu maka akan terjadi kemerosotan kondisi fisik atau bisa saja salah satu bagian tubuh tidak berfungsi (malafungsi)," kata Master Saeho yang bernama asli Achmad Syaiho.

Ditambahkan, dengan alasan itulah praktisi pengobatan China selalu meluangkan waktu untuk berlatih dan menjaga keseimbangan yin dan yang. Selain itu, mereka juga menjaga persediaan chi agar bersirkulasi dengan baik. "Itulah tujuan utama latihan qigong (chikung)," ujarnya menegaskan.

Secara rinci, Saeho menerangkan program latihan di Art of Chikung. Pertama, program regular yang terdiri dari level 1-3. Pada level 1, peserta dibimbing melaksanakan meditasi art of chikung yang meliputi teknik meditasi perdamaian, pencerahan dan pembangkitan chi.

Pada level 2, lanjutnya, peserta akan diarahkan bermeditasi yin dan yang serta 6 suara penyembuhan (paru-paru, ginjal, hati, limpa, jantung, sistem pengeluaran air). Pada level 3, peserta diarahkan melakukan praktik penyembuhan dan bekal untuk menyelamatkan diri dari tindak kejahatan.

"Program kedua adalah pendalaman, terdiri dari pendalaman meditasi, teknik penyembuhan, dan taichi. Program ketiga adalah program terapan, terdiri dari latihan pengendalian stres, latihan pengendalian berat badan, serta latihan chikung untuk kecantikan," tuturnya.

Sistem penyembuhan art of chikung menggunakan prinsip terpadu yang melibatkan lintas disiplin ilmu pengetahuan medis, chikung, akupuntur, herbal, psikologi dan ilmu lain. Semua itu bisa dilihat dari cara mendiagnosis penyakit, mengedepankan diagnosis medis, dan lainnya.

Sejauh pengalaman Master Saeho, pasien yang datang kepadanya kebanyakan mengalami gangguan hati, kolesterol tinggi, stres, kanker payudara, kista dan fertilitas. Dijelaskan, rata-rata pasien mengalami gangguan kesehatan karena kurang sadar menjaga pola hidup sehat.

Bila ingin berobat pada Master Saeho, Anda dianjurkan mempunyai catatan kesehatan dari dokter. Tujuannya, untuk mencocokkan "diagnosisnya" dengan diagnosis medis.

Pertama, ia mendiagnosis lewat denyut nadi dan getaran medan magnit pasien. Sejurus kemudian ia menelusuri yin dan yang. Pada tahap ini, pasien diminta rileks. Setelah mengetahui bagian atau organ tubuh yang menjadi penyebab gangguan, ia akan melakukan penotokan. Bersamaan dengan itu, ia menyalurkan chi ke tubuh pasien.

"Transfer energi ini untuk membuka saluran energi pasien yang tersumbat," ungkap pria kelahiran Mataram, Lombok, 8 Agustus 1975 ini.

Penotokan tersebut hanya sebatas penekanan-penekanan dengan ujung jari telunjuknya. Namun, saat itu pasien merasakan adanya sentakan atau tersengat listrik tegangan ringan. Pasien juga merasakan hawa panas yang mengalir ke seluruh tubuh. Sebagian lagi akan merasa kesemutan. Perubahan-perubahan itu pertanda aliran darah pasien mulai lancar. Proses penotokan ini dilakukannya selama setengah jam.

Setelah proses penyaluran energi selesai, Master Saeho akan memberikan air botol kemasan yang sudah diberi energi vital untuk dikonsumsi pasien di rumah. Ia juga memberi sebotol minyak, antara lain terbuat dari campuran minyak kelapa dan herbal, seperti akar daun dewa. Minyak tersebut harus dioleskan ke bagian tubuh yang mengalami gangguan, misalnya di daerah perut, kepala, kaki atau tangan.

"Minyak itu berguna untuk menetralisasi yin dalam tubuh, sedangkan air yang telah diberi energi untuk menetralisasi yang. Pasien juga boleh membawa air sendiri untuk selanjutnya diberi kekuatan energi," katanya.

Saeho akan mengadakan kegiatan pengawasan kesehatan secara berkala, serta menganjurkan pasien mengikuti program pelatihan art of chikung di sanggarnya. Selain itu, ia menganjurkan pasien memperbaiki pola hidup dan rajin bermeditasi. Untuk kasus kanker, ia menganjurkan pasien mengonsumsi teh ramuan Lombok yang khusus didatangkan dari Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Untuk memantau perubahan yang dialami pasiennya, ia menganjurkan mereka menjalani 2-3 kali terapi. Dalam setiap pertemuan, pasien diminta membawa hasil pemeriksaan kesehatan yang baru dari dokter. Tujuannya, untuk melihat perubahan yang terjadi setelah pasien menjalani terapi.

Untuk meringankan penderita sesama, pria lulusan Fakultas Ekonomi IAIN, Jakarta ini, tidak memasang tarif khusus. Ia hanya memungut biaya pengganti ongkos pembuatan ramuan minyak sebesar Rp 5.000. Sementara itu, untuk mengganti ongkos kirim teh ramuan dari Lombok, pasien diminta membayar antara Rp 150-300 ribu. (Tri Wahyuni)

Sumber: Suara Karya Online
=====================

Tidak ada komentar: